Pages

Minggu, 12 Juni 2011

Jaringan Via Listrik

Sesuai namanya, Powerline Communication (PLC) adalah komunikasi data yang dilakukan melalui jalur listrik. Jalur listrik merupakan hal yang sangat umum dan sangat mudah ditemukan. Hampir semua tempat pasti terhubung dengan jaringan listrik dan dimana mana pasti disediakan sebuah atau bahkan lebih stop kontak. Berbekal kenyataan ini, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa komunikasi melalui jalur listrik ini sangatlah mudah dilakukan karena infrastrukturnya sudah tersedia.

Semudah memasang perangkat listrik biasa
Proses pemasangan PLC ini sangatlah mudah dan sangat murah. Kita hanya perlu membeli PLC adapter yang sudah mulai banyak dijual dengan harga terjangkaiu. PLC adapter ini bentuknya cukup praktis, kira-kira seperti adaptor pada umumnya. PLC adapter ini memiliki keluaran Ethernet yang harus dikoneksikan ke perangkat jaringan yang ingin terkoneksi (misalnya Ethernet di PC atau Notebook).
PLC menawarkan kecepatan yang cukup bervariasi. Salah satu standar PLC yang popular mencantumkan angka sampai 85 Mbps. Angka ini tampaknya masih cukup baik untuk memenuhi kebutuhan sebuah jaringan rumah sederhana.

Masalah PLC: Jalur listrik yang penuh masalah
Kemudahan penggunaan PLC ini harus dibayar dengan kerumitan dari sisi desain. Kerumitan inilah yang tampaknya membuat perkembangan PLC sedikit lambat sehingga kalah bersaing dibandingkan dengan standar lain, seperti wireless.
Jalur listrik di setiap rumah memiliki banyak noise. Noise ini memang tidak bermasalah dengan bagi perangkat listrik, namum lingkungan yang sangat kotor ini tidaklah cocok untuk komunikasi data. Perangkat seperti motor listrik, lampu fluorescent, dan power supplay switching biasanya menjadi faktor yang membuat jalur listrik menjadi penuh dengan noise. Perangkat seperti ini biasanya mengotori frekuensi listrik. Selain itu, jalur listrik juga pada umumnya tidak menggunakan kabel twisted/shielded seperti layaknya kabel data jaringan. Penggunaan jenis kabel listrik ini juga beragam sehingga kualitasnya tidak bias dipastikan dari satu titik ke titik lain. Kabel listrik ini juga akan berfungsi sebagai antenna dan semakin rentan dengan interferensi. Singkat kata, kabel listrik memang memiliki masalah yang cukup besar untuk digunakan untuk jalur data.
Masalah noise ini sangat berpotensi mengganggu komunikasi data yang dilakukan via jalur listrik. Interferensi yang telalu tinggi sangat mungkin membuat transmisi data gagal dilakukan atau banyak menhasilkan error.
Selain masalah noise, teknologi PLC juga diperngaruhi oleh desain dari infrastruktur jalur listrik yang ada. Jarak dari satu titik ke titik stop kontak lain juga akan mempengaruhi kualitas transmisi data. Belum lagi variasi impedansi dan beban dari setiap jalur. Umumnya, komunikasi antara dua titik yang berdekatan akan lebih baik jika dibandingkan dua titik komunikasi tersebut letaknya berjauhan.
Menurut beberapa penelitian, komunikasi data via jalur listrik ini umumnya lebih baik (lebih sedikit interferensi) pada waktu-waktu tertentu. Hal ini sangat masuk akal, mengingat pada jam-jam tertentu (khususnya lewat tengah malam menuju pagi hari), interferensi akan lebih kecil. Pada jam tersebut, beban jalur listrik biasanya lebih ringan dan tidak banyak orang mengaktifkan peralatan yang menimbulkan interferensi (seperti motor listrik). Komunikasi data via jalur listrik bisa berjalan lebih baikdan maksimal pada waktu-waktu tertentu.

Cara kerja PLC: Konversi dan koreksi

Dasar kerja PLC adalah menggunakan frekuensi tinggi yang tidak digunakan mengalirkan listrik. Jalur listrik umumnya menggunakan frekuensi 50-60 Hz untuk mengalirkan listrik. PLC akan menggunakan frekuensi yang lebih tinggi untuk mengirimkan data.
PLC menggunakan modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) untuk mengirimkan data. Standar OFDM ini sangat populer, baik di standar wireless (802.11a/g) maupun DSL. Ide dasar OFDM adalah membagi spectrum menjadi bagian-bagian kecil dengan kecepatan rendah. Tentu saja, modulasi OFDM yang digunakan untuk keperluan transmisi PLC ini telah didesain khusus. Ia menggunakan 84 subcarriers di frekuensi antara 4,5–21 MHz. Frekuensi  ini jauh di atas frekuensi yang digunakan oleh jalur listrik, yaitu 50-60 Hz.
Cara kerja PLC ini termasuk rumit. Langkah pertama yang dilakukan PLC adapter adalah menggunakan algoritma  Forward Error Correction (FEC) yang akan meng-encode data ke dalam bentuk khusus. Selanjutya, data yang telah di-encode ini dipetakan ke dalam suatu set tone yang telah ditentukan Gelombang OFDM melalui proses Fast Fourier Transform (FFT) akan mengubah sinyal dari frequency domain ke time domain. Selanjutnya, proses Inverse FFT (IFFT) akan menghasilkan symbol OFDM.
Mekanisme informasi waktu (guard time/cyclic prefix) juga dimasukkan ke dalam symbol OFDM yang dihasilkan. Pada dasarnya, guard time atau cyclic prefix merupakan potongan dari akhir symbol OFDM yang diduplikatkan ke bagian awal simol. Dengan adanya informasi waktu ini, maka problem multipath ini bisa diatasi dan keutuhan simbol OFDM bisa dijaga.
Saat data diterima, maka proses sebaliknya akan dilakukan. Guard time/cyclic prefix akan dibuang dan setiap simbol OFDM akan diproses oleh prosesor FFT. Selanjutnya, akan dilakukan konversi balik dari time domain ke frequency domain. Data akan diterima di port Ethernet oleh client PC/Notebook.

Bagaimana dengan keamanan?

Mengirim data melalui jalur listrik tampaknya sama tidak amannya dengan wireless. Anda tidak bisa tahu pasti siapa saja yang ikut “menguping” di jalur listrik yang digunakan. Sebagai solusinya, standar PLC menggunakan enkripsi 56-bit Data Encryption Standar (DES). Standar 56-bit DES ini mungkin bukan standar enkripsi yang paling aman, namun setidaknya ia memberikan kesulitan ekstra untuk para calon penyusup yang ingin menyadap data anda.

dikutip dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar